Mahasiswa UMGO Sukses Kelola UMKM yang Difasilitasi BI

GORONTALO – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) berhasil mengembangkan unit usaha mikro kecil menengah (UMKM) di lingkungan pondok pesantren Al-Barokah Darul Mukhlasin Gorontalo di Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, berkat dukungan fasilitas dari Bank Indonesia.

Usaha ini dikelola secara langsung oleh lulusan pesantren yang juga berstatus mahasiswa aktif, salah satunya adalah Laitsi (22), mahasiswa jurusan Perikanan semester 8 asal Sulawesi Tengah.

Laitsi mengungkapkan, dirinya mulai tinggal di pondok pesantren sejak awal tahun 2019. Ia mendapat tanggung jawab mengelola kolam bioflok bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Kami pelihara ikan lele, hasilnya lumayan. Kami jual benih, produk, dan juga buka kolam pancing,” ujarnya saat diwawancarai pemerhati.id, Rabu (23/04/2025).

Tak hanya itu, laitsi mengungkapkan bukan hanya di bidang perikanan, UMKM pesantren tersebut juga merambah ke sektor pertanian.

“Kami tanam rica, sayur-sayuran untuk dijual. Jadi ada beberapa unit usaha berjalan,” tambahnya.

Pada awal 2021, pondok pesantren tempat Laisi tinggal mulai bermitra dengan Bank Indonesia.

Kemitraan ini terwujud melalui program fasilitasi Bank Indonesia terhadap pondok pesantren yang memiliki unit usaha.

“Bukan kami yang ajukan, tapi Bank Indonesia yang minta kami buat proposal. Total bantuannya 200 juta rupiah, tapi tidak dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk fasilitas usaha,” jelasnya.

Sejak bermitra dengan Bank Indonesia, UMKM yang dikelola oleh para mahasiswa ini semakin berkembang dan sering diundang dalam berbagai kegiatan UMKM.

“Kami bawa produk pertanian seperti bawang, sayuran, dan buah. Untuk ikan lele masih dijual dalam bentuk mentah, belum ada pengolahan. Tapi ada rencana ke sana,” katanya.

Pemasaran produk sebagian besar dilakukan melalui jaringan pondok pesantren yang tergabung dalam grup WhatsApp.

“Paling banyak lewat mulut ke mulut dan grup WA. Banyak pondok yang minta ribuan produk,” ungkapnya.

Kata Litsi, Pada bulan lalu, omset yang diperoleh dari berbagai unit usaha mencapai Rp16 juta. Meski begitu, Laisi menyebut pendapatan bisa berubah setiap bulan tergantung kondisi produksi dan permintaan.

Laisi berharap UMKM yang dikelola bersama timnya bisa terus berkembang, baik dari segi pemasaran maupun semangat kerja.

“Harapannya bisa dikembangkan lagi, semangat tim juga makin besar,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *